Makalah Akbid+ DESINFEKSI

18.42 Edit This 4 Comments »

PENDAHULUAN
Sterilisasi dan disinfeksi adalah Penting untuk kedua keselamatan pribadi dan keselamatan pasien. Daripada Pendekatan buku masak, ini harus dilihat sebagai proses yang dimanfaatkan berdasarkan filosofi. Falsafah Bagaimana item digunakan, disimpan, tercemar dan dipakai ulang atau dibuang menentukan optimal metode sterilisasi dan disinfeksi.

Sterilisasi dan disinfeksi adalah Penting untuk mencegah infeksi dari rantai Gigi di kantor. Rantai infeksi adalah:
• Yang masuk melalui patogen yang dapat memasukkan host.
• Sebuah host rentan adalah orang yang tidak memiliki kekebalan atau imunitas tercemar.



Sebuah Jumlah yang cukup patogen atau menyebabkan infeksi-organisme harus hadir untuk memproduksi infeksi. Hal ini disebut dosis infeksi. Ini bervariasi untuk berbagai infeksi atau penyakit. Harus ada waduk atau sumber infeksi yang memungkinkan agen untuk Bertahan dan kalikan (misalnya Darah).
Tindakan Desinfeksi hanya merupakan salah satu bagian dari tindakan ‘Biosekuriti’ dalam upaya memutus rantai penularan penyakit atau penyebaran agen penyakit (virus); sedangkan Kunci Pencegahan adalah pada aspek Kebersihan Diri dan Lingkungan serta Tata laksana Perunggasan yang baik dan benar.
Tujuan Desinfeksi adalah membunuh partikel virus agen penyakit yang berada diluar tubuh unggas, ‘menempel’ di media/peralatan kandang, alat angkut, kotoran, tangan kaki, pakaian petugas, termasuk kemungkinan adanya partikel di media udara, dll.
Desinfeksi merupakan alternatif pertama untuk tindakan preventif/pencegahan dan apabila terjadi kasus aktif kematian unggas (ada bangkai unggas).



PEMBAHASAN
DESINFEKSI
Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Sedangkan antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan pakaian. Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi. Walaupun kita sering menggunakan produk desinfektan, sebagian besar konsumen tentunya belum mengenal jenis bahan kimia apa yang ada dalam produk tersebut. Padahal bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses desinfeksi dan sangat menentukan efektivitas dan fungsi serta target mikroorganime yang akan dimatikan.
Dalam proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara, cara fisik (pemanasan) dan cara kimia (penambahan bahan kimia). Dalam tulisan ini hanya difokuskan kepada cara kimia, khususnya jenis-jenis bahan kimia yang digunakan serta aplikasinya.
Banyak bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan, tetapi umumnya dikelompokkan ke dalam golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan kimia yang mengandung gugus -COH; golongan alkohol, yaitu senyawa kimia yang mengandung gugus -OH; golongan halogen atau senyawa terhalogenasi, yaitu senyawa kimia golongan halogen atau yang mengandung gugus -X; golongan fenol dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium kuarterner, golongan pengoksidasi, dan golongan biguanida. Beberapa jenis bahan yang berfungsi sebagai desinfektan dijelaskan di bawah ini :
Golongan “aldehid”
Bahan kimia golongan aldehid yang umum digunakan antara lain formaldehid, glutaraldehid dan glioksal. Golongan aldehid ini bekerja dengan cara denaturasi dan umum digunakan dalam campuran air dengan konsentrasi 0,5% ��. Daya aksi berada dalam kisaran jam, tetapi untuk kasus formaldehid daya aksi akan semakin jelas dan kuat bila pelarut air diganti dengan alkohol. Formaldehid pada konsentrasi di bawah 1,5% tidak dapat membunuh ragi dan jamur, dan memiliki ambang batas konsentrasi kerja pada 0,5 mL/m3 atau 0,5 mg/L serta bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Larutan formaldehid dengan konsentrasi 37% umum disebut formalin dan biasa digunakan utuk pengawetan mayat.
Glutaraldehid memiliki daya aksi yang lebih efektif dibanding formaldehid, sehingga lebih banyak dipilih dalam bidang virologi dan tidak berpotensi karsinogenik. Ambang batas konsentrasi kerja glutaraldehid adalah 0,1 mL/m3 atau 0,1 mg/L.
Pada prinsipnya golongan aldehid ini dapat digunakan dengan spektrum aplikasi yang luas, misalkan formaldehid untuk membunuh mikroorganisme dalam ruangan, peralatan dan lantai, sedangkan glutaraldehid untuk membunuh virus. Keunggulan golongan aldehid adalah sifatnya yang stabil, persisten, dapat dibiodegradasi, dan cocok dengan beberapa material peralatan. Sedangkan beberapa kerugiannya antara lain dapat mengakibatkan resistensi dari mikroorganisme, untuk formaldehid diduga berpotensi bersifat karsinogen, berbahaya bagi kesehatan, mengakibatkan iritasi pada sistem mukosa, aktivitas menurun dengan adanya protein serta berisiko menimbulkan api dan ledakan.
Golongan alkohol
Golongan alkohol merupakan bahan yang banyak digunakan selain golongan aldehid. Beberapa bahan di antaranya adalah etanol, propanol dan isopropanol. Golongan alkohol bekerja dengan mekanisme denaturasi serta berdaya aksi dalam rentang detik hingga menit dan untuk virus diperlukan waktu di atas 30 menit. Umum dibuat dalam campuran air pada konsentrasi 70-90 %.
Golongan alkohol ini tidak efektif untuk bakteri berspora serta kurang efektif bagi virus non-lipoid. Penggunaan pada proses desinfeksi adalah untuk permukaan yang kecil, tangan dan kulit. Adapun keunggulan golongan alkohol ini adalah sifatnya yangn stabil, tidak merusak material, dapat dibiodegradasi, kadang cocok untuk kulit dan hanya sedikit menurun aktivasinya bila berinteraksi dengan protein . Sedangkan beberapa kerugiannya adalah berisiko tinggi terhadap api/ledakan dan sangat cepat menguap.
Golongan pengoksidasi
Bahan kimia yang termasuk golongan pengoksidasi kuat dibagi ke dalam dua golongan yakni peroksida dan peroksigen di antaranya adalah hidrogen peroksida, asam perasetik, kalium peroksomono sulfat, natrium perborat, benzoil peroksida, kalium permanganat. Golongan ini membunuh mikroorganisme dengan cara mengoksidasi dan umum dibuat dalam larutan air berkonsentrasi 0,02 %. Daya aksi berada dalam rentang detik hingga menit, tetapi perlu 0,5 - 2 jam untuk membunuh virus.
Pada prinsipnya golongan pengoksidasi dapat digunakan pada spektrum yang luas, misalkan untuk proses desinfeksi permukaan dan sebagai sediaan cair. Kekurangan golongan ini terutama oleh sifatnya yang tidak stabil, korosif, berisiko tinggi menimbulkan ledakan pada konsentrasi di atas 15 %, serta perlu penanganan khusus dalam hal pengemasan dan sistem distribusi/transpor.
Golongan “halogen”
Golongan halogen yang umum digunakan adalah berbasis iodium seperti larutan iodium, iodofor, povidon iodium, sedangkan senyawa terhalogenasi adalah senyawa anorganik dan organik yang mengandung gugus halogen terutama gugus klor, misalnya natrium hipoklorit, klor dioksida, natrium klorit dan kloramin. Golongan ini berdaya aksi dengan cara oksidasi dalam rentang waktu sekira 10-30 menit dan umum digunakan dalam larutan air dengan konsentrasi 1-5%. Aplikasi proses desinfeksi dilakukan untuk mereduksi virus, tetapi tidak efektif untuk membunuh beberapa jenis bakteri gram positif dan ragi.
Umum digunakan sebagai desinfektan pada pakaian, kolam renang, lumpur air selokan. Adapun kekurangan dari golongan halogen dan senyawa terhalogenasi adalah sifatnya yang tidak stabil, sulit terbiodegradasi, dan mengiritasi mukosa.
Golongan “fenol”
Senyawa golongan fenol dan fenol terhalogenasi yang telah banyak dipakai antara lain fenol (asam karbolik), kresol, para kloro kresol dan para kloro xylenol. Golongan ini berdaya aksi dengan cara denaturasi dalam rentang waktu sekira 10-30 menit dan umum digunakan dalam larutan air dengan konsentrasi 0,1-5%. Aplikasi proses desinfeksi dilakukan untuk virus, spora tetapi tidak baik digunakan untuk membunuh beberapa jenis bakteri gram positif dan ragi. Umum digunakan sebagai dalam proses desinfeksi di bak mandi, permukaan dan lantai, serta dinding atau peralatan yang terbuat dari papan/kayu.
Adapun keunggulang dari golongan golongan fenol dan fenol terhalogenasi adalah sifatnya yang stabil, persisten, dan ramah terhadap beberapa jenis material, sedangkan kerugiannya antara lain susah terbiodegradasi, bersifat racun, dan korosif.
Golongan garam
amonium kuarterner
Beberapa bahan kimia yang terkenal dari golongan ini antara lain benzalkonium klorida, bensatonium klorida, dan setilpiridinium klorida. Golongan ini berdaya aksi dengan cara aktif-permukaan dalam rentang waktu sekira 10-30 menit dan umum digunakan dalam larutan air dengan konsentrasi 0,1%-5%. Aplikasi untuk proses desinfeksi hanya untuk bakteri vegetatif, dan lipovirus. terutama untuk desinfeksi peralatannya.
Keunggulan dari golongan garam amonium kuarterner adalah ramah terhadap material, tidak merusak kulit, tidak beracun, tidak berbau dan bersifat sebagai pengemulsi, tetapi ada kekurangannya yakni hanya dapat terbiodegradasi sebagian. Kekurangan yang lain yang menonjol adalah menjadi kurang efektif bila digunakan pada pakaian, spon, dan kain pel karena akan terabsorpsi bahan tersebut serta menjadi tidak aktif bila bercampur dengan sabun, protein, asam lemak dan senyawa fosfat.
Salah satu produk yang sudah dipasarkan dari golongan ini diklaim efektif untuk membunuh parvovirus, di mana virus ini merupakan jenis virus hidrofilik yang sangat susah untuk dimatikan dibandingkan virus lipofilik.
Golongan “biguanida”
Bahan kimia yang sudah digunakan dari golongan ini antara lain klorheksidin. Klorheksidin terkenal karena sangat ampuh untuk antimikroba terutama jenis bakteri gram positif dan beberapa jenis bakteri gram negatif. Klorheksidin sangat efektif dalam proses desinfeksi Staphylococcus aureaus, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa, tetapi kurang baik untuk membunuh beberapa organisme gram negatif, spora, jamur terlebih virus serta sama sekali tidak bisa membunuh Mycoplasma pulmonis.
Faktor yang harus diperhatikan
Dari semua bahan desinfektan tersebut di atas tidak semua dapat efektif dalam semua kondisi dan aplikasi. Perbedaan jenis mikroorganisme serta kondisi lingkungan akan menjadi faktor yang harus dipertimbangkan dalam sensitivitas atau resistensinya.
Supaya fungsi desinfektan menjadi efektif, maka ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan produk desinfektan, yakni harus dapat digunakan dalam spektrum dan aktivitas penggunaan yang luas, menunjukkan daya reduksi/bunuh terhadap mikroorganisme hidup pada saat berkontak, dapat bekerja pada rentang pH dan suhu yang luas, dapat bekerja dengan adanya senyawa organik, waktu paparan/kerja yang cukup singkat, batas konsentrasi yang kecil, dan stabilitas senyawa.
Selain itu, untuk aplikasi di lapangan terdapat kecenderungan konsumen untuk memilih desinfektan yang aman bagi lingkungan, mudah untuk digunakan, daya aksi yang cepat serta murah. Tetapi faktor harga terkadang menjadi batasan tersendiri. Sebagai contoh banyak konsumen menggunakan desinfektan gas klor (klorin) untuk proses desinfeksi air. Bahan tersebut bekerja dengan baik untuk membunuh bakteri, fungi dan virus, tetapi bahan ini mempunyai efek merusak/korosif pada kulit dan peralatan. Selain itu gas klorin juga berpotensi merusak sistem pernapasan bagi manusia dan binatang.
Dengan mengetahui dan mengenal jenis bahan kimia yang digunakan dalam produk desinfektan diharapkan konsumen dapat memilih produk yang tepat sasaran, yakni kesesuaian antara bahan kimia yang dikandungnya dengan jenis dan target mikroorganismenya. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan menjadi tepat sasaran, berhasil guna dan berdaya guna. Manfaat lain adalah dengan mengetahui risiko dan efek negatif yang mungkin ditimbulkan oleh bahan kimia dalam desinfektan, seperti risiko keracunan pada anak, polusi terhadap lingkungan, risiko terhadap kesehatan serta efek karsinogen, maka diharapkan konsumen lebih berhati-hati dalam penggunaan dan penanganan produk-produk tersebut. Bila semua Peristiwa terjadi bersama-sama, ini dianggap sebagai "Rantai infeksi". Infeksi Kontrol Strategi efektif mencegah infeksi atau penyakit interrupting oleh satu atau lebih link dalam rantai infeksi.

Pembersihan adalah langkah yang pagar Penting dalam semua proses dekontaminasi. Pembersihan melibatkan fisik mengakibatkan reruntuhan dan mengurangi Jumlah Mikro-organisme pada suatu instrumen atau perangkat. Terlihat reruntuhan yang salah atau tidak Organik dihapus, dapat mengganggu disinfeksi atau proses sterilisasi. Kebersihan seperti Ultrasonik kebersihan, dan kebersihan Instrumen Washer disinfectors bekerja secara efektif
Desinfeksi Mengurangi Beban patogen di Lingkungan kawanan Anda akan mengurangi risiko penyakit. Pembasmian adalah agen kimia yang dapat membunuh patogen pada kontak. Pembuatan adalah agen Kimia yang dapat membunuh patogen pada kontak. Pembersihan sebelum disinfeksi ekspose yang patogen ke desinfektan. Pembersihan sebelum disinfeksi ekspose yang patogen ke desinfektan.
1. Hapus semua selimut, pakan, dan pupuk. Hapus semua selimut, pakan, dan Pupuk.
2. Membersihkan kotoran longgar, seluk-beluk, dll Membersihkan kotoran longgar, seluk-beluk, dll
3. Poles seluruh permukaan dengan detergen / desinfektan *. Tiang seluruh permukaan dengan detergen / desinfektan *.
4. Bilas semua deterjen dan organik dari permukaan

Selanjutnya, hama.
1. Terapkan desinfektan. Terapkan desinfektan.
2. Desinfektan biarkan hingga kering. Desinfektan antara biarkan kering.
3. Lagi ubat pembasmi kuman dan keringkan kedua waktu (opsional). Lagi ubat pembasmi kuman dan keringkan kedua waktu (opsional).
4. Bed kawasan dengan bahan segar dan bersih, kuman, mencuci, dan semua air kering dan peralatan makan sebelum refilling mereka. Kawasan tempat tidur dengan bahan segar dan Bersih, kuman, mencuci, dan semua udara kering dan peralatan makan sebelum refilling mereka.

Bagaimana cara memilih desinfektan?

Tindakan yang letal ubat pembasmi kuman untuk berbagai patogen (virus, bakteri, jamur, protozoa) tergantung pada komposisi kimia dari desinfektan dan make-up dari organisme. Tindakan yang letal ubat pembasmi kuman untuk berbagai patogen (virus, bakteri, jamur, protozoa) TERGANTUNG pada komposisi Kimia dari desinfektan dan make-up dari organisme. Bila memilih disinfektan, mempertimbangkan karakteristik ini: Bila memilih disinfektan, mempertimbangkan karakteristik tersebut:
 Biaya
 Efisiensi (pembunuhan efisiensi terhadap virus, bakteri, jamur) Efisiensi (pembunuhan efisiensi terhadap virus, bakteri, jamur)
 Aktivitas dengan organik dengan Kegiatan Organik
 Keracunan (relatif aman untuk hewan) Keracunan (relatif aman untuk Hewan)
 Residual kegiatan Sisa Kegiatan
 Efek pada kain dan logam Efek pada Kain dan Logam
 Aktivitas Kegiatan dengan sabun dengan sabun
 Kelarutan (keasaman, alkalinity, pH) Kelarutan (keasaman, alkalinity, pH)
 Kontak Kontak saat waktu
 Suhu Suhu

Yang relatif pentingnya karakteristik tersebut akan bergantung pada setiap individu dalam situasi, tetapi efisiensi dan racun untuk binatang yang selalu penting keprihatinan. Yang relatif pentingnya karakteristik tersebut akan bergantung pada setiap individu dalam situasi, tetapi efisiensi dan account ini untuk binatang yang selalu Penting keprihatinan. Tidak desinfektan bekerja cepat. Tidak desinfektan bekerja cepat. Semua memerlukan sejumlah waktu kontak yang akan efektif. Semua memerlukan sejumlah waktu kontak yang akan efektif. Suhu dan konsentrasi pembasmian mempengaruhi tingkat pembunuhan mikroorganisme. Suhu dan konsentrasi Pembuatan mempengaruhi tingkat pembunuhan mikroorganisme. Disarankan menggunakan konsentrasi pembasmian adalah penting. Disarankan menggunakan konsentrasi Pembuatan adalah Penting. Kegiatan banyak pembasmian meningkatkan signifikan jika suhu meningkat. Kegiatan Pembuatan banyak Meningkatkan suhu Meningkat signifikan yang salah.

Semua pembasmian adalah kurang efektif dalam kehadiran bahan organik, yaitu, Anda tidak dapat kuman kotoran. Semua Pembuatan adalah kurang efektif dalam KEHADIRAN bahan Organik, yaitu, Anda tidak dapat kuman kotoran. Organik interferes dengan tindakan pembasmian oleh: lapisan yang patogen dan mencegah kontak dengan desinfektan; membentuk kimia obligasi dengan disinfektan, sehingga tidak aktif terhadap organisme; reacting atau kimiawi dengan ubat pembasmi kuman dan neutralizing. Organik interferes dengan Tindakan Pembuatan oleh: lapisan yang patogen dan mencegah kontak dengan desinfektan; membentuk Kimia obligasi dengan disinfektan, sehingga tidak aktif terhadap organisme; reacting atau kimiawi dengan ubat pembasmi kuman dan neutralizing. Pembersihan sebelum penerapan desinfektan adalah penting! Pembersihan sebelum penerapan desinfektan adalah Penting!

Pembasmian dapat dibagi ke dalam kelas berikut berdasarkan komposisi kimia: Pembuatan dapat dibagi ke dalam Kelas berikut berdasarkan komposisi Kimia:

 Phenols
 Hypochlorites (kaporit) Hypochlorites (kaporit)
 IODOPHORS (yodium) IODOPHORS (yodium)
 Terdiri dr empat bagian amonium Terdiri dr empat Bagian Amonium
 Formaldehid Formaldehida
 Alkali (landa) alkali (landa)
 Chlorhexidine (Nolvasan) Chlorhexidine (Nolvasan)
 Oxidizing Agen (peroksida) Oxidizing Agen (peroksida)

Phenols

Phenols adalah batu bara tar-derivatif. Mereka memiliki karakteristik cemara-tar bau dan putar dalam air susu. Mereka memiliki karakteristik Cemara-tar bau dan putar dalam udara susu. Phenols adalah amat efektif antibacterial agen, dan mereka juga efektif terhadap jamur dan berbagai virus. Phenols adalah Amat efektif antibacterial agen, dan mereka juga efektif terhadap berbagai virus dan jamur. Mereka juga menyimpan lebih banyak kegiatan di kehadiran bahan organik dari yodium atau kaporit yang mengandung pembasmian. Mereka juga menyimpan lebih banyak kegiatan di KEHADIRAN bahan Organik dari yodium atau kaporit yang mengandung Pembuatan. Umum menggunakan hewan komersial di unit produksi meliputi: penetasan dan peralatan sanitasi, dan footbaths. Umum menggunakan Hewan komersial di unit produksi meliputi: penetasan dan peralatan sanitasi, dan footbaths. Contoh: Lysol, Pine-Sol, Cresi-400, lingkungan, dan Tek-Trol. Contoh: Lysol, Pine-Sol, Cresi-400, Lingkungan, dan Tek-Trol.
Terdiri dr empat bagian amonium Terdiri dr empat Bagian Amonium
Terdiri dr empat bagian amonium memanjang umumnya tanpa bau, warna, nonirritating, dan deodorized. Terdiri dr empat Bagian Amonium memanjang umumnya tanpa bau, warna, nonirritating, dan deodorized. Mereka juga memiliki beberapa tindakan deterjen, dan mereka pun pembasmian. Mereka juga memiliki beberapa Tindakan deterjen, dan kata-kata Pembuatan mereka. Namun, beberapa terdiri dr empat bagian memanjang amonium adalah vaksin di hadapan beberapa soaps sabun atau residu, jadi hati-hati produk pilihan adalah penting. Namun, beberapa terdiri dr empat Bagian memanjang Amonium adalah vaksin di beberapa HADAPAN soaps sabun atau residu, jadi hati-hati adalah pilihan produk Penting. Antibacterial aktivitas mereka berkurang dengan kehadiran bahan organik. Antibacterial aktivitas mereka berkurang dengan KEHADIRAN bahan Organik. Terdiri dr empat bagian amonium memanjang yang efektif terhadap bakteri dan tidak efektif terhadap virus dan jamur. Terdiri dr empat Bagian Amonium memanjang yang efektif terhadap bakteri dan tidak efektif terhadap virus dan jamur. Kompleks ini digunakan secara luas di Tempat pemijahan komersial. Contoh: Roccal, Germex, Hi-Lethol, San-O-Fec, Warden, dan Zephiran. Kompleks ini digunakan secara luas di Tempat pemijahan komersial. Contoh: Roccal, Germex, Hi-Lethol, San-O-Fec, Warden, dan Zephiran.

IODOPHORS IODOPHORS
Kompleks yodium tersedia sebagai IODOPHORS, yang merupakan kombinasi dari kekuatan yodium dan substansi yang membuat yodium larut dalam air. Kompleks yodium tersedia sebagai IODOPHORS, yang merupakan Kombinasi dari kekuatan yodium dan substansi yang membuat yodium Larut dalam udara. Mereka adalah pembasmian baik, tetapi tidak bekerja dengan baik dalam kehadiran bahan organik. Pembuatan mereka adalah baik, tetapi tidak bekerja dengan baik dalam KEHADIRAN bahan Organik. IODOPHORS yang efektif terhadap bakteri, jamur, dan banyak virus. IODOPHORS yang efektif terhadap bakteri, jamur, dan banyak virus. Di Tempat pemijahan, yodium digunakan pada peralatan dan dinding, dan air untuk disinfeksi. Di Tempat pemijahan, yodium digunakan pada peralatan dan Dinding, dan udara untuk disinfeksi. Yodium adalah racun yang paling pembasmian dibahas di sini. Yodium adalah pagar Pembuatan account ini yang dibahas di sini. Banyak produk yodium dapat noda pakaian dan keropos permukaan. Banyak produk yodium dapat noda pakaian dan keropos permukaan. Contoh: Betadine, Iofec, Isodyne, Losan, Tamed Yodium dan Weladol. Contoh: Betadine, Iofec, Isodyne, Losan, Tamed Yodium dan Weladol.


Hypochlorites
Kaporit memanjang yang baik pembasmian bersih pada permukaan, tetapi dengan cepat oleh vaksin kotoran. Kaporit memanjang yang baik Pembuatan Bersih pada permukaan, tetapi dengan cepat oleh vaksin kotoran. Kaporit yang efektif terhadap banyak bakteri dan virus. Kaporit yang efektif terhadap banyak bakteri dan virus. Kompleks ini juga jauh lebih aktif dalam air hangat daripada di air dingin. Kompleks ini juga jauh lebih aktif dalam udara hangat daripada di udara dingin. Kaporit solusi dapat sedikit yg menjengkelkan untuk kulit dan menghakis logam. Kaporit dapat sedikit solusi yg menjengkelkan untuk kulit dan menghakis Logam. Mereka yang relatif murah. Mereka yang relatif murah. Contoh: Clorox, Chloramine-T, dan Halazone. Contoh: Clorox, Chloramine-T, dan Halazone.

Oxidizing agen Oxidizing Agen
Hidrogen peroksida dan lain oxidizing agen, seperti peracetic asam dan propionic asam atau asam peroxygen sistem yang digunakan dalam operasi unggas komersial. Hidrogen peroksida dan lain oxidizing agen, seperti peracetic Asam dan propionic Asam Asam peroxygen atau sistem yang digunakan dalam operasi unggas komersial. Mereka yang aktif terhadap bakteri, spora bakteri, virus, dan jamur pada konsentrasi cukup rendah. Mereka yang aktif terhadap bakteri, spora bakteri, virus, dan jamur pada konsentrasi cukup rendah.

Alami DESINFEKSI Agen Alam agen Pembuatan

Alam yang memaksa mengurangi beban patogen dalam lingkungan yang penting dan dapat digunakan untuk keuntungan kami. Alam yang memaksa mengurangi Beban patogen dalam Lingkungan yang Penting dan dapat digunakan untuk keuntungan kami. Termasuk sinar matahari, panas, dingin, pengeringan (proses pengeringan) dan agitation. Peringkat Sinar Oldish., romantis, dingin, pengeringan (proses pengeringan) dan agitation. Yang sinar ultraungu dari sinar matahari yang sangat ampuh dalam membunuh mikroorganisme. Yang Sinar ultraungu dari Sinar Oldish. yang sangat Ampuh dalam membunuh mikroorganisme. Hal ini sangat berguna di luar bangunan, namun sayangnya sinar ultraungu yang tidak dapat melewati kaca atau atap atau debu. Hal ini sangat berguna di luar bangunan, Namun sayangnya Sinar ultraungu yang tidak dapat melewati Kaca atau atap atau debu. Pengeringan dari udara segar dan angin juga akan membunuh patogen, terutama ketika mereka terkena dalam proses pembersihan. Pengeringan dari Udara segar dan angin juga akan membunuh patogen, terkena Selain itu, terungkap dalam proses pembersihan. Dalam tanah, mikroorganisme yang tidak menimbulkan penyakit (bukan patogenik bakteri dan jamur) memproduksi zat yang mencegah pertumbuhan atau membunuh organisme patogen. Dalam tanah, mikroorganisme yang tidak menimbulkan penyakit (bukan patogenik bakteri dan jamur) memproduksi zat yang mencegah pertumbuhan atau membunuh organisme patogen. Suhu ekstrem (di bawah beku atau di atas 85 o M) akan membunuh mikroorganisme, meskipun kelemahan untuk perubahan suhu bervariasi secara luas. Suhu ekstrem (Beku di bawah atau di atas 85 o F) akan membunuh mikroorganisme, meskipun kelemahan untuk perubahan suhu bervariasi secara luas.

Bagaimana cara kuman saya minum air?
Chlorination umumnya digunakan sebagai desinfektan untuk air minum di suatu konsentrasi 3 ppm (parts per million). Chlorination umumnya digunakan sebagai desinfektan untuk Air Minum di suatu konsentrasi 3 ppm (parts per million). Konsentrasi hingga 10 ppm telah dilaporkan baik ditolerir oleh ayam.. Lima ppm diperlukan untuk mengendalikan lumpur. Lima ppm Diperlukan untuk mengendalikan Lumpur. Chlorination dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun, cairan sodium hipoklorit adalah yang paling praktis. Chlorination dapat dilakukan dengan berbagai cara, Ribuan, cairan sodium hipoklorit adalah pagar yang praktis. Rumah tangga pemutih dicairkan sodium hipoklorit. Rumah tangga pemutih dicairkan sodium hipoklorit. Produk bervariasi dari 5 hingga 15 persen sodium hipoklorit. Produk bervariasi antara 5 dari 15 Persen sodium hipoklorit. Clorox adalah sekitar 5%. Clorox adalah sekitar 5%.
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DISINFEKSI
Disinfeksi air minum dimaksudkan untuk membunuh atau menghambat aktifitas mikro organisme yang berbahaya (pathogen) yang terkandung di dalam air. Biasanya dipergunakan cara teknik fisika atau kimia. Faktor-faktor berikut ini dapat mempengaruhi disinfeksi air minum, yaitu :
1. Jenis disinfektan yang digunakan
Setiap disinfektan mempunyai keunggulan dan kelemahannya masing-masing, baik dari segi teknis (pelarutan, pembubuhan) mau pun non teknis (harga).
Berikut ini adalah jenis disinfektan
yang digunakan pada sistem penyediaan air minum di Indonesia, yaitu khlor atau senyawa khlor yang masing-masing mempunyai karakteristik sebagai bahan pertimbangan pemakaian.

2. Dosis Disinfektan
Jumlah disinfektan yang dibubuhkan tergantung dari :
1. Jenis disinfektan;
2. Daya disinfeksi;
3. Cara disinfeksi yang digunakan, karena setiap cara mempunyai sasaran yang berbeda;
4. Kadar khlor aktif; jika senyawa khlor yang digunakan sebagai disinfektan.
3. Waktu kontak
Waktu kontak air dengan disinfektan yang dibubuhkan harus cukup, jika digunakan khlor atau senyawa khlor waktu kontak minimal 30 menit, sebelum air digunakan, dengan mempertahankan sisa khlor paling sedikit 0,3 – 0,5 mg/l Cl2 setelah waktu kontak tersebut. Kecepatan pembentukan monokhloramin relatif tinggi (sebesar 90 %) dalam air dengan konsentrasi ammonia yang biasa dijumpai; pH normal akan terjadi dalam 1 menit.



4. pH
pH yang baik untuk proses disinfeksi dengan khlor adalah

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Bagusna blogta'...

NaNNa mengatakan...

keren....
tp referensix mana....?????

chaterina ryan mengatakan...

thank buat infonya..

ichsan_elj mengatakan...

blog yang informatif dan menarik lanjutkan sob...

Posting Komentar

Apa yang bisa saya bantu, silahkan meninggalkan komentar